
Flora Rikin

Profile –
I am a happy middle-aged housewife with two children and three grandchildren. My hobbies include traveling and photography.
I first learned photography through courses, mentors, and books, gaining knowledge and experience from various events and people I met along the way. In the beginning, I focused on perfecting techniques, driven by a fear of judgment. But over time, I realized photography is not about meeting others’ expectations—it’s my self-expression.
Inspiration comes naturally as I immerse myself in a place. While I plan and research, true creativity arises in the moment, leading me to explore subjects from multiple perspectives, often unconventional ones. Though sometimes I produce standard works, my passion lies in seeing beauty beyond the obvious.
For me, photography is love made visible. Every subject holds its own beauty—it all depends on how I look and feel. Photography deepens my connection with the Divine, turning ordinary moments into extraordinary expressions of gratitude and wonder.
Saya adalah seorang ibu rumah tangga paruh baya yang bahagia dengan dua anak dan tiga cucu. Hobi saya termasuk bepergian dan fotografi.
Saya pertama kali belajar fotografi melalui kursus, mentor, dan buku, memperoleh pengetahuan serta pengalaman dari berbagai acara dan orang-orang yang saya temui di sepanjang perjalanan. Pada awalnya, saya berfokus untuk menyempurnakan teknik, didorong oleh ketakutan akan penilaian orang lain. Namun seiring waktu, saya menyadari bahwa fotografi bukan tentang memenuhi ekspektasi orang lain—ini adalah bentuk ekspresi diri saya.
Inspirasi datang secara alami saat saya menyelami suatu tempat. Meskipun saya merencanakan dan melakukan riset, kreativitas sejati muncul di momen itu sendiri, membuat saya mengeksplorasi subjek dari berbagai perspektif, sering kali dengan cara yang tidak konvensional. Meskipun terkadang saya menghasilkan karya yang standar, gairah saya terletak pada melihat keindahan di luar yang terlihat jelas.
Bagi saya, fotografi adalah cinta yang menjadi nyata. Setiap subjek memiliki keindahannya sendiri—semuanya bergantung pada bagaimana saya melihat dan merasakan. Fotografi memperdalam hubungan saya dengan Yang Ilahi, mengubah momen-momen biasa menjadi ungkapan syukur dan keajaiban yang luar biasa.