
Deniek G. Sukarya

Profile –
Deniek G. Sukarya has been a professional photographer for over 43 years, with his works widely published in books, calendars, magazines, advertisements, and billboards. He specializes in stock photography, covering themes such as travel, culture, nature, and fine art. Starting his career as a freelance photographer, he later became a creative director at an international advertising agency. Passionate about photography, Deniek actively conducts workshops and writes for various publications. He has also published several magazines, including VISI, RODA, and FOTO MODERN. As the founder of the LEICA Photography Club of Indonesia and director of Galeri Foto CAHYA, he has contributed significantly to the photography scene in Indonesia. Over the years, he has organized and participated in numerous photo exhibitions, both locally and internationally. His published books include Enchanted Moments and Indonesia – Harmony in Diversity, among others. Since 2014, Deniek has focused on preserving Jembrana’s traditional jegog music by establishing Sanggar Seni Sukarya, providing free training for young talents in his village.
Deniek G. Sukarya telah menjadi fotografer profesional selama lebih dari 43 tahun, dengan karyanya banyak diterbitkan dalam buku, kalender, majalah, iklan, dan billboard. Ia mengkhususkan diri dalam fotografi stok dengan tema perjalanan, budaya, alam, dan seni rupa. Memulai karier sebagai fotografer lepas, ia kemudian menjadi direktur kreatif di agen periklanan internasional. Dengan semangatnya terhadap fotografi, Deniek aktif mengadakan lokakarya dan menulis untuk berbagai publikasi. Ia juga menerbitkan beberapa majalah, termasuk VISI, RODA, dan FOTO MODERN. Sebagai pendiri LEICA Photography Club Indonesia dan direktur Galeri Foto CAHYA, ia berkontribusi besar terhadap dunia fotografi di Indonesia. Selama bertahun-tahun, ia telah menyelenggarakan serta berpartisipasi dalam berbagai pameran foto di dalam dan luar negeri. Beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain Enchanted Moments dan Indonesia – Harmony in Diversity. Sejak 2014, Deniek berfokus pada pelestarian musik tradisional jegog dari Jembrana dengan mendirikan Sanggar Seni Sukarya yang memberikan pelatihan gratis bagi bakat-bakat muda di desanya.