Profile –

Siti Hermandari was born in Banjarnegara in 1943. She began her journey in photography in 2011 as a hobbyist. She loves capturing beautiful photos from around the world. Since childhood, Hermandari Kartowisastro has had the experience of traveling with her father and family while living in the Netherlands, Singapore, and other countries, as her father was assigned abroad by the state. The words of a verse resonate in her ears: “Traveling is about learning about other countries, their history, traditions, etc.” In other words, what one gains from traveling to each country and place is unique and special.

Hermandari has published two photography books. Mengapa Tidak (Why Not), a black-and-white fine art photography book, was published in 2013 when she was 70 years old, alongside her solo exhibition. Ruta 77 documents her travels to Latin America and Antarctica in 2021, at the age of 78. In 2023, to celebrate her 80th birthday, she held her second solo exhibition as a legacy of her photography career.

Siti Hermandari lahir di Banjarnegara pada tahun 1943. Ia mulai menekuni fotografi pada tahun 2011 sebagai seorang hobiis. Ia senang mengabadikan foto-foto indah dari berbagai belahan dunia. Sejak kecil, Hermandari Kartowisastro telah memiliki pengalaman bepergian bersama ayah dan keluarganya saat mereka tinggal di Belanda, Singapura, dan negara lainnya karena penugasan ayahnya di luar negeri. Kata-kata dari sebuah ayat selalu terngiang di telinganya: “Bepergian adalah tentang belajar mengenai negara lain, sejarah, tradisi, dan sebagainya.” Dengan kata lain, apa yang diperoleh dari perjalanan ke setiap negara dan tempat sangatlah unik dan istimewa.

Hermandari telah menerbitkan dua buku fotografi. Mengapa Tidak, sebuah buku fotografi seni rupa hitam putih, diterbitkan pada tahun 2013 ketika ia berusia 70 tahun, bersamaan dengan pameran tunggalnya. Ruta 77 mendokumentasikan perjalanannya ke Amerika Latin dan Antartika pada tahun 2021, saat ia berusia 78 tahun. Pada tahun 2023, untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-80, ia mengadakan pameran tunggal keduanya sebagai warisan dari karier fotografinya.